![]() |
Kilau Sejati Dari Tubuh Pertiwi |
― Daniel
Defoe
Eva dan Evi pernah bertanya-tanya, “Apa saja sih
kekayaan alam ibu pertiwi sampai-sampai banyak bangsa ingin menguasainya?” Dari
pelajaran sejarah tentunya kami tahu, sejarah Indonesia adalah sejarah panjang penjajahan.
Belanda, Inggris, Perancis, sampai Jepang pernah menguasai tanah air kita. Dalam
buku Max Havelaar, Multatuli mengatakan bahwa apa yang jatuh ke bumi akan
tumbuh tanpa usaha apa pun. Puluhan orang dikerahkan untuk membersihkan halaman
rumah seorang bupati dan seminggu kemudian, segala tanaman akan muncul seperti
rimba. Kebayang kan, betapa suburnya Indonesia. Itu baru di atas permukaan
tanah. Lalu apa yang tersembunyi jauh di bawah tanah dan di bawah laut itu
merupakan kilau sejati dari tubuh pertiwi.
Jauh di kedalaman 160 Km di bawah permukaan bumi adalah
berlian atau intan, salah satu kekayaan yang menancap halus di kegelapan tanah Nusantara.
Intan merupakan salah satu jenis batu permata. Jenis lain seperti akik, safir,
zambrud, dan lain sebagainya. Tapi kali ini, Eva dan Evi hanya akan bercerita lebih banyak
tentang berlian.
![]() |
Permata yang sudah diolah menjadi cincin |
Indo Wisata Permata
Beberapa hari menjelang Idul Fitri 1438 H, Eva dan Evi
beserta dua belas blogger lain mengunjungi sebuah tempat menarik wisata edukasi
Indo Wisata Permata yang terletak di Komplek Citra Green Dago. Tempatnya
sejuk karena berada di dataran tinggi Bandung. Wisata edukasi tentang permata
ini pertama di Indonesia.
![]() |
Eva dan Evi ke Indo Wisata Permata |
Indo Wisata Permata telah berdiri selama 5 tahun.
Pendirinya Bapak Yopi Mesa Yudi, seorang yang hobi di bidang permata ingin
berbagi wawasan pada masyarakat. Bapak Yopi berharap memajukan bisnis
pengolahan dan perhiasan di Indonesia karena bisnis ini sangat menjanjikan di
masa mendatang.
![]() |
Kunjungan Blogger ke Indo Wisata Permata |
Bagaimana Permata Terbentuk di Bumi
Awalnya kami memasuki sebuah ruang tertutup yang
isinya poster dan TV LED tanpa tempat duduk. Di sana kami mulai mendengarkan tour
guide menjelaskan tentang permata. Dilanjutkan dengan menonton tayangannya.
![]() |
Permata yang sudah diolah menjadi perhiasan |
Dari hasil petualangan Eva dan Evi ke Indo Wisata
Permata, kami jadi tahu bahwa agar unsur karbon bisa terbentuk menjadi
intan diperlukan tekanan yang sangat tinggi sekitar 40 - 60 kilobar dan juga
suhu yang sangat panas sekitar 1000 - 1300 derajat Celcius. Selain itu proses pendinginannya
juga harus terjadi relatif cepat dan diperkirakan intan terbentuk sejak jutaan
tahun yang lalu.
Dikarenakan sulitnya pembentukan intan, enggak semua
wilayah memiliki kandungan intan. Di Indonesia sendiri, salah satu wilayah yang
terkenal karena kandungan intannya adalah Martapura, Kalimantan Selatan.
Terdapat 4 cara bagaimana intan berada di permukaan
bumi, yaitu:
1. Berasal dari letusan gunung berapi yang dalam
2. Terbawa ke atas karena pergerakan lempeng bumi,
biasanya di laut lepas
3. Terbentuk karena hantaman asteroid
4. Terbentuk di luar angkasa dan jatuh ke bumi sebagai
meteor
Intan terbentuk ratusan kilometer di dalam permukaan
bumi dan terbawa ke permukaan karena aktivitas gunung berapi. Tetapi enggak
semua gunung berapi bisa membawa intan dalam letusannya karena intan terbentuk
di lokasi dengan tekanan dan panas tertentu. Intan yang ada di permukaan bumi
sekarang merupakan intan hasil letusan gunung berapi yang terjadi jutaan tahun
yang lalu. Hingga saat ini belum ada letusan gunung berapi yang cukup besar
yang mengakibatkan intan yang berada ratusan kilometer di bawah permukaan bumi
terlontar ke permukaan.
Beberapa lokasi seperti Afrika dan Australia memilki tambang intan yang langsung menambang intan di bekas pipa magma yang biasa disebut komberlite pipe. Untuk di Kalimantan penambangan dilakukan di permukaan atau biasa disebut alluvial deposits (tanah sedimen). Hal ini juga yang membuat intan menjadi langka dan mahal, bahkan enggak menutup kemungkinan suatu saat intan enggak akan ditemukan lagi sumber alaminya.
Beberapa lokasi seperti Afrika dan Australia memilki tambang intan yang langsung menambang intan di bekas pipa magma yang biasa disebut komberlite pipe. Untuk di Kalimantan penambangan dilakukan di permukaan atau biasa disebut alluvial deposits (tanah sedimen). Hal ini juga yang membuat intan menjadi langka dan mahal, bahkan enggak menutup kemungkinan suatu saat intan enggak akan ditemukan lagi sumber alaminya.
![]() |
Permata |
Baik intan maupun berlian merupakan mineral dari
karbon yang memiliki sifat-sifat fisika yang istimewa yang dinilai dari
kekerasannya dan kemampuannya mendispersikan cahaya. Makanya enggak heran
permata sangat populer menjadi perhiasan.
Bagaimana Pembuatan Permata Menjadi
Perhiasan
Setelah puas mendengarkan dan menonton bagaimana
permata terbentuk di bumi, saatnya Eva dan Evi memasuki ruangan pembuatan permata
menjadi perhiasan. Ruangan itu berupa lorong panjang yang di sisi sebelah
kanannya dinding kayu tebal dan di sebelah kirinya terdapat kamar-kamar dari
kaca. Setiap kamar memperlihatkan satu per satu langkah pembuatan permata
menjadi perhiasan.
![]() |
Ruang Rough Diamond di Indo Wisata Permata |
Kamar pertama, kamar bernama Rough Diamond. Di
situ ada komputer canggih yang menganilisa kandungan permata mentah. Ruang
kedua, kamar bernama Marking and Planner. Sebuah alat besar berkomputer
juga digunakan untuk menandai dan merencanakan bagaimana nanti batu permata
akan dibentuk mengikuti kecenderungan alamiah batunya.
![]() |
Ruang Marking and Planner Indo Wisata Permata |
Kamar ketiga bernama Proses
Pemotongan, Sawing 4P Lazer. Di situ batu permata dipotong sesuai
perencanaan. Jika potongannya salah, batu akan hancur. Kamar keempat bernama Proses
Pembentukan 8 Facet Pavilion, Auto blocking. Proses selanjutnya dari
pembentukan permata dengan banyak segi. Kamar kelima atau terakhir yaitu Proses
Polish Diamond, Finished Diamond yaitu proses memoles berlian sampai
halus dan berkilau.
![]() |
Ruang proses pembentukan 8 facet pavilion, auto blocking |
Untuk melakukan proses pembuatan berlian menjadi
perhiasan dibutuhkan pengrajin yang ahli walaupun berlian dari Indonesia
bermutu tinggi. Kebanyakan di Indonesia, pengrajin berlian masih mengolah
dengan cara-cara tradisional. Indo Wisata Permata sendiri mengolah berlian
dengan teknologi canggih agar menghasilkan kualitas terbaik. Hmm … makanya
pengrajin yang Eva dan Evi lihat di kamar-kamar pengolahan berasal dari India.
Katanya, teknologi pengolahan permata di India adalah yang terbaik.
![]() |
Ruang Polish Diamond Indo Wisata Permata |
Galeri Perhiasan
Akhir perjalanan wisata edukasi permata berujung pada
galeri perhiasan. Galeri tersebut cukup luas dengan suhu ruangan yang nyaman. Didominasi
oleh warna-warna hitam, cocok bersanding dengan permata agar nampak lebih
berkilau dan berkesan elegan. Eva dan Evi melihat-lihat berlian yang sudah jadi
macam-macam perhiasan seperti kalung, gelang, cincin, bros, dan lain
sebagainya.
![]() |
Eva dan Evi melihat cincin berlian |
Ternyata, intan atau berlian dari Indonesia salah satu
berlian terbaik di dunia. Keunggulan berlian dari Indonesia adalah kandungan
carat dan kebersihannya. Kilauan berlian Martapura memiliki tingkat
kekristalan lebih kuat serta memiliki warna-warna indah. Dan harga berlian
dinilai dari 4C, yaitu Color, Clarity, Carat, and Cut.
![]() |
Display perhiasan permata |
Sebenarnya harga perhiasan di galeri Indo
Wisata Permata cukup beragam. Mulai dari enam digit sampai sembilan digit.
Lihat harganya memang cukup bikin sesak napas. Kelebihannya, perhiasan di
sini bersertifikat GIA yaitu sertifikat yang dikeluarkan oleh Gemological
Institute of America.
![]() |
Sertifikat Gemological Institute of America |
Pesan Untuk Indo Wisata Permata
Catatan dari Eva dan Evi dari kunjungan ini untuk Indo
Wisata Permata, pertama, agar proses menonton lebih nyaman ada baiknya ruangan
menonton dilengkapi tempat duduk. Mungkin seperti bioskop mini. Kedua, tour
guide lebih komunikatif sehingga pesan edukasi tersampaikan. Ketiga …. sebuah harapan.
Sebuah Harapan
Wisata edukasi Indo Wisata Permata memberi kesan cukup
mendalam untuk Eva dan Evi. Kami menyaksikan di balik layar kaca bagaimana Ibu
Pertiwi memberikan kilau sejatinya pada anak-anak negeri berupa kekayaan alam
permata. Lalu kami menjadi saksi bagaimana permata berubah menjadi perhiasan
dan memiliki nilai berlipat ganda. Tapi rasanya ada yang mengganjal ketika kita
sebagai putra-putri bangsa belum bisa mengolahnya sendiri menggunakan teknologi
maju. Seolah-olah kita hanya dipersiapkan hanya untuk mengonsumsi bukan
memproduksi sendiri. Semoga ke depannya Indo Wisata Permata bersedia membuat
sekolah atau penyuluhan pada anak-anak negeri bagaimana mengolah permata.
![]() |
Permata |
Menyitir ucapan Daniel Defoe, seorang penulis dan
jurnalis Inggris dengan terjemahan bebas bahwa jiwa ditempatkan di dalam tubuh
seperti berlian mentah, harus dipoles, atau kilau itu tidak akan pernah muncul.
Berlian barangkali sebagian dari kilau sejati tubuh pertiwi, maka jiwa anak
bangsa haruslah dipoles agar dapat memunculkan kilau sejati itu. Karena kami
percaya, kemampuan anak negeri enggak kalah kualitasnya dari anak bangsa lain. Hanya
butuh dipoles dalam artian diajari, diedukasi, dan diberi kesempatan
berkembang.
![]() |
Salah satu alat pengolah permata |
“Sebab kita bersukacita bukan karena memotong padi;
kita bersukacita karena memotong padi yang kita tanam sendiri.”
― Multatuli, Max Havelaar: Or the Coffee Auctions
of the Dutch Trading Company
Indo Wisata Permata
www.indowisatapermata.com
Komplek Citra Green Dago, Blok N 1-10
Dago – Bandung
info@indowisatapermata.com
Buka setiap hari kecuali hari senin
Pk. 10.00 - 17.00 WIB
3 komentar:
Mungkin, mungkin loh ya ini, proses menonton dibuat berdiri itu agar nontonya tidak terlalu lama, sehingga tidak mengganggu proses pembuatan permata.
Ga enak kan lagi bikin permata malah ditontonin, apalagi lagi bikin permata hati.
Maulah dikasi permatanya sebiji aja #eh
Au mau deh dikasih permata satu set hihihi. Duh pada bling bling gini sih, ya. Perah ga nyangka loh kalau di Bandung ada pengolahan berlian yang keren ini.
Posting Komentar